Laporan keuangan dipersiapakan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (Progres Report)secara periodik yang dilakukan pihak managament yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan adalah bersifat historis seta menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri dari data – data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara :
a) Fakta yang telah dicatat
b) Prinsip –prinsip dan kebiasaan di dalam akuntansi
c) Pendapat pribadi
Fakta – fakta yang telah dicatat : berarti bahwa laporan keuangan ini dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun yang disimpan di Bank, jumlah piutang , persediaan barang dagang, hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaa. Pencatatan dari pos-pos ini berdasarkan catatan historis dari peristiwa – peristiwa yang telah terjadi masa lampau, dan jumlah- jumlah uang yang tercatat dalam pos-pos itu dinyatakan dalam harga-harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut. Kita tu\idak mencoba menaksir berapa junlah yang harus dikorbankan jika kita akan menggantikan aktiva tersebut atau dengan kata lain kita tidak mencoba untuk menaksir nilai realisasi atau nilai ganti aktiva tersebut( current market value atau ment value-nya).
Dengan sifat yang demikian itu maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonoian yang paling akhir, karena segala sesuatunya sifatnya historis. Sehingga mungkin terdapat beberapa hal yang dapat membawa akibat terhadap posisi keuangan perusahaan tid ak dicatat dalam pencatatanakuntansi atau idak nampak dalam laporan keuangan, misalnya adanya pesanan yang tidak dapat dipenuhi, berbagai kontrak pembelian/ penjualan yang telah disetujui dan adanya hak – hak patent yang masih dalam pengurusan, karena faktor- faktor tersebut tidak dapat dikwantifisir.
Prinsip – prinsip dan kebiasaan di dalam akuntansi,berarti data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun anggapan – anggapan tertentu yang merupakan prinsip – prinsip akuntansi yang lazim (General Accepted Accounting Principles); hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan atau keseragaman. Misalnya cara mengalokasikan biaya untuk persediaan alat tulis – menulis, apakah harus dinilai menurut harga belinya atau menurut nilai pasar pada tanggal penyusunan laporan keuangan ? Menurut laporan yang konvensionil pos semacam ini dinilai menurut harga belinya. Untuk penentuan piutang, menurut metode atau peraturan yang konvensionil adalah berdasarkan jumlah yang akan direalisir (dengan menggunakan taksiran yang akan dapat ditagih terhadap jumlah piutang pada saat itu).
Di samping itu di dalam akuntansi juga digunakan prinsip atau anggapan- anggapan yang melengkapi konvensi – konvensi atau kebiasaan yang digunakan antara lain :
Ø Bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai suatu yang going concern atau kontinuitas usaha, konsep ini menganggap bahwa perusahaan akan berjalan terus; konsekuensinya bahwa jumlah – jumlah yang tercantum dalam laporan merupakan nilai- nilai untuk perusahaan yang masih berjalan yang didasarkan pada nilai atau harga pada saat terjadinya peristiwa itu. Jadi jumlah uang yang tercantum dalam laporan bukanlah nilai realisasi jika aktiva itu dijual atau dilikwidir.
Ø Daya beli dari uang dianggap tetap, stabil atau konstan, walaupun hal ini bertentangan dengan kenyataan namun akuntansi mencatat semua transaksi atau peristiwa dalam jumlah uangnya dan tidak mengadakan perbedaan antara nilai – nilai dari berbagai tahun.
Ø Anggapan, prinsip atau konsep- konsep lain yangpada dasarnya untk expediensi atau mempermudah pelaksanaan pencatatan akuntansi misalnya konsep konservatip, konsep biaya unit pengukuran, konsistensi dan lain sebagainya.
Pendapat pribadi ( personal judment),dimaksudkan bahwa, walaupaun pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi atau dalil-dalil dasar yang sudah ditetapkan yang sudah menjadi standart praktek pembukuan, namun penggunaaan dari konvensi-konvensi dan dalil dasar tersebut tergantung dari pada akuntan atau management perusahaan yang bersangkutan.pendapat ini tergantug kepada kemampuan atau intergritas pembuatnya yang dikombinasikan dengan fakta yang tercatatdan kebiasaan serta dalil- dalil dasar aukuntansi yang telah disetujui akan digunakan didalam beberapa hal. Misalnbya cara-cara atau metode untuk menaksir piutang yang tidak akan dapat ditagih, dan penentuan beban penyusutan serta penentuan umur dari suatu aktiva tetap akan sangat tergantung pada pendapat pribadi management-nya dan berdasar pengalaman masa lalu. Juga misalnya dalam menentukan nilai pesediaan, pada prinsipnya dinilai berdasarkan harga pokoknya (bila lebih rendah dari harga pasar), namun management atau aakuntan penyusunlaporan itu dapat memilih atau menentujkan harga pokok yang mana yang akan dipakai, apakah berdasarkan FIFO( dimana barang yang masuk pertama dianggap sebagai yang dikeluarkan pertama) atau LIFO ( barang yang masuk terakir dianggap yang dikeluarkan terlebih dahulu atau dengan metode rata- rata.
Suatu hal yang penting yaitu baik prosedur, anggapan-anggapan, kebiasaan- kebiasaan maupun pendapat pribadi yang telah digunakan haruslah dipertahankan secara terus – menerus atau secara konsisten dari tahun ke tahun. Namun dalam hal ini tidak berarti bahwa prosedur, kebiasaan maupun pendapat pribadi yang digunakan tidak boleh dirubah tetapi kalau suatu ketika management ingin merubah prosedur, kebiasaan atau pendapat pribadi yang telah di pakai; harus di jelaskan di dalam laporan keuangannya sehingga mereka yang membaca laporan itu dapat mengetahui dengan jelas dasar mana yang sesungguhnya digunakan dalam laporan keuangan yang bersangkutan, dan laporan keuangan yang di buat secara periodic itu dapat di perbandingkan. Karena kalau dasar yang dgunakan sudah berlainan tanpa sepengetahuan yang akan menganalisa dan menginterprestasikan maka kesimpulan yang akan diperoleh akan keliru.
0 komentar:
Posting Komentar